MENGAPA HI PROTEIN DI CHINA SANGAT LARIS ?

Waktu saya ditraktir Amway mengunjungi pabrik Nutrilite di Guangzhou CHINA sekitar tahun 2009, kami melihat proses produksi yg benar benar luar biasa. Semua pekerja di pabrik terbungkus plastik dari ujung rambut sampai ujung kaki, seperti yg sering nampak di rumah sakit penyakit menular. Bedanya kalau di RS itu supaya kita tidak ketularan penyakit. Kalau di pabrik Nutrilite,  supaya kita tidak "menulari" bahan produksi. Para tamu melihat dari atas. Ada dinding kaca di bagian atas salah satu dinding. Dari sana para tamu melihat ruang produksi yg satu ke yg lain. 

Menurut manajer disana, tamu bukan hanya dari kalangan Amway. Tetapi juga dari produsen suplemen dan herbal yg lain (pesaing). Kebanyakan tidak bisa meniru karena "terlalu besar modalnya". 

Di China ada kemasan Hi Protein 5 kg, dan itu yg paling laris. Di kita , kemasan terbesar 950 gram. 

MENGAPA ??

Ternyata ada penelitian yg sangat dikenal di china, yaitu 1 ons sarang walet mengandung protein dan zat gizi lain yg sama dg 5 sendok Hi Protein. 5 Sendok Hi Protein itu harganya sekitar 50 ribu. Sedang harga 1 ons sarang walet itu 2 jutaan (per kg 20 juta). 

Jadi bisa dibayangkan ngiritnya.  Utk bisa mendapatkan kesehatan dari Hi Protein 1/40 nya sarang walet. Paling tidak itu menurut mindset para orang tua di China. 

Hi Protein dianggap sebagai "obat dewa" oleh orang cina. Sesuatu yg bisa membuat panjang umur dan awet muda. Masuk akal krn kebutuhan "batu bata" untuk membangun tubuh terpenuhi dg Hi Protein, karena makanan mereka mirip kita, umumnya banyak karbohidrat yaitu nasi. 

Di Indonesia kita dilarang menyampaikan protein dianggap obat dewa, krn dianggap overclaime. 

Di China, mereka membeli banyak Hi Protein utk orang tua mereka. Sebagai bentuk pengabdian mereka. Apalagi menjelang libur nasional Imlek, Hi Protein laris manis. Mereka pulang kampung sambil menenteng Hi Protein ukuran 5 kg utk oleh oleh🙏🙏

Sumber : artikel dr. Sigit Setyawadi di grup wa Dbaca

Note : Anda berminat produk yang ada di artikel di atas? Hubungi orang yang kirim link artikel ini.

Share this: